Makhluk ini diperkirakan mengarungi lautan sekitar 202 juta tahun kala dinosaurus ‘menguasai’ daratan.
Baca Juga : 3 Pemimpin Iran yang Ditakuti Israel, Ada Keturunan Nabi Muhammad
Rahang fosil si reptil raksasa ini ditemukan pada 2016 oleh seorang pemburu fosil di pantai Somerset, Inggris. Kemudian tahun 2020, seorang ayah dan anak perempuan menemukan rahang lain yang serupa.
Para ahli kini mengatakan fosil tersebut berasal dari dua reptil ichthyosaurus raksasa yang panjangnya bisa mencapai 25 meter.
Ukuran itu lebih besar dari pliosaurus besar yang tengkoraknya ditemukan tertanam di tebing Dorset dan ditampilkan dalam film dokumenter David Attenborough bertajuk Giant Sea Monster.
“Berdasarkan ukuran rahangnya – satu sepanjang lebih dari satu meter dan satunya lagi dua meter – kita tahu bahwa secara keseluruhan hewan itu panjangnya sekitar 25 meter. Kira-kira sepanjang paus biru,” ujar Dr Dean Lomax, ahli paleontologi di University of Bristol, yang menulis makalah ilmiah yang diterbitkan pada Rabu (27/04).
Namun, Lomax menambahkan bahwa bukti lanjutan – seperti tengkorak dan kerangka yang lengkap – dibutuhkan untuk memastikan ukuran pasti reptil purba itu. Sejauh ini, baru beberapa fragmen saja yang sudah ditemukan.
Ichthyosaurus raksasa ini mati dalam kepunahan massal. Lomax menyebut ukuran ichthyosaurus yang hidup setelahnya tidak pernah sangat besar seperti itu lagi.
Penemuan awal makhluk ini terjadi pada 2016 saat pemburu fosil Paul de la Salle sedang menjelajahi pantai Somerset. Terinspirasi ahli fosil ternama Steve Etches, Paul mengumpulkan fosil selama 25 tahun.
Baca Juga : Iran Serang Israel Hanya dengan Rudal-rudal Kedaluwarsa
Saat menyisir pantai bersama istrinya, Carol, Paul melihat sesuatu yang rupanya menjadi penemuan sekali seumur hidup: tulang rahang pertama reptil laut raksasa ini.
Saat Paul berbicara dengan Dean Lomax, mereka menduga bahwa ini adalah sebuah temuan besar. Mereka kemudian menerbitkan temuan ini pada tahun 2018.
Namun, butuh lebih banyak bukti untuk mengetahui seberapa besar makhluk itu sebenarnya.
“Kami terus berharap akan adanya penemuan lebih lanjut,” ujar Dean.
Pada tahun 2020, seorang ayah dan anak perempuannya, Justin dan Ruby Reynolds, menemukan apa yang dicari Dean – 10 kilometer di sepanjang pantai di Blue Anchor.
“Saya dibuat tercengang. Hati ini sungguh bersemangat. Segera saja saya tahu bahwa kami mendapat tulang rahang raksasa kedua dari salah satu ichthyosaurus besar ini, sama seperti milik Paul,” ujar Dean.
Paul bergegas ke pantai dan membantu mereka menemukan lebih banyak.
“Saya menggali semua lumpur tebal. Sekitar satu jam kemudian, sekop saya membentur sesuatu yang padat – dan tulang ini keluar dengan awetan yang sempurna,” tuturnya.
Tim ini, bersama dengan anggota keluarga mereka, terus mencari fragmen rahang kedua – potongan terakhir ditemukan pada tahun 2022.
Penemuan ini memberikan lebih banyak bukti untuk memperkirakan ukuran reptil laut purba.
Saat ini, disimpulkan bahwa hewan raksasa itu adalah spesies baru ichthyosaurus yang diberi nama Ichthyotitan severnensis, atau kadal ikan raksasa dari Severn.
Dean ikut menulis makalah ilmiah terbaru bersama Ruby Reynolds . Menurut Dean, spesimen yang ditemukan Ruby suatu hari nanti mungkin akan diberi nama Ruby juga.
Paul menyimpan spesimen yang ditemukannya di dalam garasi selama tiga tahun. Pada periode yang sama, tim ilmuwan terus menganalisa fosil tersebut.
Dalam waktu dekat, rahang reptil purba raksasa akan dipajangkan di Galeri Seni dan Museum Bristol.
“Agak sedih untuk mengucapkan selamat tinggal ke fosil itu. Saya sudah mengenalnya dan mempelajarinya dengan sangat detail. Pada saat yang sama, ini juga melegakan karena saya tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi,” ujar Paul.
Menurut Dean, penemuan ini menyoroti betapa pentingnya para kolektor fosil amatir.
“Keluarga dan semua orang dapat membuat penemuan luar biasa. Anda tidak harus menjadi ahli dunia. Selama Anda memiliki sedikit kesabaran dan mata yang tajam, Anda bisa membuat penemuan,” pungkasnya.