Jakarta, estellex.com — Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Lima, Peru, Jumat (15/11).
Ketiga pemimpin negara membahas sejumlah hal, salah satunya pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia. Biden, Yoon, dan Shigeru mengecam keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
“Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat mengecam keputusan para pemimpin Korea Utara dan Rusia yang secara berbahaya memperluas agresi Rusia di Ukraina,” demikian pernyataan bersama ketiga pemimpin negara, melansir Reuters, Sabtu (16/11).
Setelah melakukan pertemuan tersebut, ketiga pemimpin juga mengumumkan pembentukan Sekretariat Trilateral guna memformalkan hubungan mereka.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan memastikan sekretariat itu tak cuma jadi ajang ‘kumpul-kumpul’ biasa.
Ini merupakan pertemuan perdana AS, Jepang, dan Korea Selatan yang dihadiri secara langsung oleh para pemimpin negara
Hubungan ketiga negara ini terus menghangat meski Korsel dan Jepang pernah terlibat ketegangan imbas pemerintahan kolonial Jepang di Korea pada 1910-1945.
“Saya benar-benar percaya bahwa kerja sama negara-negara kami akan menjadi dasar perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik selama bertahun-tahun yang akan datang,” kata Biden saat pertemuan.
Pertemuan ini dihelat saat Rusia dan Korut bekerja sama mengerahkan pasukan untuk melawan Ukraina dalam agresi militer Kremlin.
Pertemuan juga terjadi di saat hubungan AS dengan China diprediksi memanas di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump. Trump sudah berjanji bakal memberikan tarif gila-gilaan terhadap produk-produk China setelah ia menjabat.
AS, Korsel, dan Jepang seiring dengan itu menyatakan komitmen mereka untuk berkolaborasi lebih lanjut dengan Filipina di berbagai sektor penting seperti pelabuhan, energi, dan transportasi.
Filipina saat ini tengah berkonflik dengan China buntut undang-undang soal zona maritim dan alur laut kepulauan di kawasan Laut China Selatan yang baru-baru ini dikeluarkan.
China telah merespons dua undang-undang tersebut dengan merilis koordinat geografis garis batas di sekitar Scarborough Shoal, wilayah yang jadi sengketa dengan Filipina.