Estellex – Dalam serangan balasan terhadap Israel, Iran hanya menggunakan senjata rudal yang sudah ketinggalan zaman.
Meski demikian, serangan Iran itu memaksa Israel dan sekutu Baratnya mengeluarkan sumber daya maksimum berbiaya tinggi hingga Rp22 triliun menurut sejumlah pakar.
Baca Juga : Iran Disebut Gunakan Rudal Hipersonik yang Tak Terhentikan saat Serang Israel
Komandan Pasukan Dirgantara Korps Garga Revolusi Islam (IRGC) Amir-Ali Hajizadeh menegaskan, serangan ke Israel hanya menggunakan upaya minimal dari pihak Teheran.
“Kami menyerang Israel dengan menggunakan senjata yang ketinggalan jaman dan sarana yang minim. Kami tidak mengerahkan rudal seperti Khorramshahr, Sejil, Shahid Haj Qasem, Kheibar Shekan atau Fattah-2.
Kami memaksa Israel dan kubu Barat menggunakan persenjataan maksimum dengan hanya sedikit upaya pada pasukan kami,” ungkap Hadjizade, seperti dikutip Kantor Berita Tasnim.
Menanggapi penghancuran kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, oleh serangan udara Israel awal bulan ini, Pasukan Dirgantara IRGC elit Iran menyerang wilayah Israel pada malam tanggal 14 April.
Laporan menunjukkan keterlibatan beberapa ratus rudal dan kendaraan udara tak berawak, termasuk drone kamikaze Shahed, rudal hipersonik Fattah dan Fattah-2.
Press TV milik pemerintah Iran melaporkan keberhasilan serangan semua rudal hipersonik.
Menurut militer Israel, Iran meluncurkan lebih dari 300 proyektil dan UAV, termasuk sekitar 170 drone, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik.
Israel mengklaim hanya “sedikit rudal” yang mencapai wilayahnya, sehingga menyebabkan “kerusakan kecil.”
Kepala staf Iran, Mohammad Bagheri, menyatakan Operasi Janji Setia telah berakhir, namun mengisyaratkan kesiapan untuk operasi yang lebih besar jika Israel mengambil tindakan lebih lanjut.
Menteri Israel Benny Gantz menyatakan Israel bermaksud membentuk koalisi regional melawan ancaman Iran dan menanggapi serangan tersebut pada waktu dan cara yang tepat. Pemerintah Israel diperkirakan akan segera memutuskan tindakan lebih lanjut.