Estellex – Korea Utara diduga meluncurkan Rudal Balistik Jarak Menengah ke laut lepas pantai timurnya pada Selasa (2/4/2024), kata Korea Selatan, dikutip dari Nikkei Asia.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengaku telah mendeteksi peluncuran rudal balistik kelas jarak menengah dari wilayah ibu kota Korea Utara, Pyongyang pada Selasa (2/4/2024) pukul 06.53 waktu setempat.
Dilansir Reuters, sayangnya, pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan tidak memberikan rincian mengenai jenis rudal itu secara pasti.
BACA JUGA : Terungkap Misteri Banyak Pesawat Sengaja Hilangkan Kursi Penumpang ke-13
Jepang pun dibuat jengkel hingga Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida menyampaikan kecaman atas tindakan Pyongyang.
Kishida menyebut bahwa peluncuran rudal yang memengaruhi perdamaian dan stabilitas kawasan.
“Korea Utara menembakkan rudal balistik,” kata pemerintah Jepang pada Selasa (2/4/2024), Jpost melaporkan.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan, rudal tersebut sudah jatuh ke laut, tampaknya berada di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang, kata NHK.
Di tengah kekhawatiran Rusia dan Korea Utara akan mengembangkan hubungan militer yang lebih erat, Amerika Serikat dan sekutu utamanya di Asia, Korea Selatan dan Jepang, memperluas kerja sama keamanan.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un semakin sering terlihat mengawasi uji coba rudal.
Bahkan pada Selasa (19/3/2024) kemarin, Kim Jong Un terlihat menghadiri acara pengujian rudal berbahan bakar padat hipersonik jarak menengah terbaru.
Rudal terbaru itu diklaim sulit dilacak atau dihancurkan.
Baca juga: Rusia Hancurkan 3 Pesawat Tempur Ukraina
Dikutip dari KCNA, uji coba yang dilakukan oleh Administrasi Rudal Korea Utara kemarin di pangkalan peluncuran satelit Sohae di barat laut negara itu.
“Kim menghadiri uji coba rudal darat dengan mesin berbahan bakar padat untuk rudal hipersonik jarak menengah jenis baru yang memiliki nilai strategis lainnya,” lapor KCNA, Rabu (20/3/2024).
Kim Jong Un mengatakan, rudal tersebut memiliki nilai strategis sama seperti rudal balistik antarbenua.
“Nilai militer strategis dari sistem senjata ini sama besarnya dengan rudal balistik antarbenua,” kata Kim Jong Un.