Ribuan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di sejumlah kota di dunia pada Minggu, 6 Oktober 2024, untuk memperingati setahun perang Gaza yang dipicu oleh serangan 7 Oktober 2023. Unjuk rasa terjadi di kota-kota seperti Jakarta, Istanbul dan Rabat serta beberapa kota di Eropa pada Sabtu, 5 Oktober 2024. Aksi turun ke jalan juga terjadi di Washington dan New York.
“Kami di sini untuk mendukung ketahanan Palestina,” kata Ahmet Unal, demonstran di Istanbul, di mana ada ribuan orang berunjuk rasa mendukung Palestina.
Di Paris, komunitas Yahudi berkumpul pada Minggu, 6 Oktober 2024, untuk menandai satu tahun perang Gaza. Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan hampir 42 ribu warga Palestina berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, pada Minggu pagi, 6 Oktober 2024, serangan udara Israel di wilayah pinggir Beirut, Lebanon masih terjadi bahkan semakin sengit. Hal itu persisnya terjadi pada akhir bulan lalu saat Tel Aviv bertekad ingin menumpas Hizbullah yang diduga didukung Iran.
Di Jakarta, yang sebagian besar penduduknya umat Muslim, sekitar seribu demonstran pro-Palestina berunjuk rasa pada Minggu pagi, 6 Oktober 2024, di dekat kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Dalam unjuk rasa itu, para demonstran menuntut agar Washington berhenti mensuplai senjata-senjata ke Israel
Di Sydney, ribuan pro-Palestina berunjuk rasa memperingati satu tahun perang Gaza sambil dikawal ketat oleh aparat kepolisian. Mereka juga melambai-lambaikan bendera Palestina dan Lebanon. Satu orang ditahan karena membawa bendera Israel dengan sebuah swastika ditengahnya (bukan bintang daud).
Adapun di Rabat, ribuan warga Maroko juga turun ke jalan menyerukan agar kekerasan di Gaza dan Lebanon dihentikan. Itu adalah salah satu unjuk rasa terbesar yang pernah terjadi di Maroko sejak awal perang Gaza.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah mendukung sayap pertahanan Israel, namun Tel Aviv telah menghadapi kecaman internasional yang luas atas serangkaian tindakannya di Gaza, yang sekarang memborbardir Lebanon. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan apa yang dilakukan negaranya adalah upaya mencegah terulangnya serangan 7 Oktober 2023.